Menerapkan Fungsi Manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling)
Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata “manage” yang artinya
mengatur, mengurus atau mengelola.
Manajemen dapat diartikan sebagai:
- Manajemen
sebagai suatu proses
- Manajemen
sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
- Menajemen
sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (science)
Menurut George Robert Terry:
“manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian(organizing),
penggerakan (actuating), dan pengendalian (controlling).
Tujuan manajemen:
- Untuk
mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
- Untuk
mencapai efisiensi, yaitu suatu perbandingan terbaik antara input dan
output.
Manajemen dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan:
Ket:
“ Semakin tinggi jabatan seseorang, maka jumlah akan semakin
sedikit, sedangkan tugas dan tanggung jawabnya akan semakin besar. Sedangkan
semakin rendah jabatan seseorang, maka jumlah pemegang jabatan tersebut akan
semakin banyak dan tanggung jawabnya semakin kecil.”
Fungsi Manajemen:
Perencanaan (planning)
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan
alternatif-alternatif, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan
program-program sebagai bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4 (empat) tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan:
- Insight:
kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
- Forsight:
kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-cara
yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul
sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
- Studi
eksploratif: kemampuan untuk melihat segala sesuau secara keseluruhan,
sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
- Doorsight:
kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan,
sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.
Planning jangka panjang memiliki 2 karakteristik utama,
yaitu:
- Tujuan
dan sasaran: merupakan dasar bagi strategi perusahaan
- Peramalan
(forecasting) jangka panjang: langkah awal sebelum membuat perencanaan
Pengorganisasian (organizing)
Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh
potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau
organisasi untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok dan
organisasi.
Dalam pengorganisasian dikenal istilah KISS (koordinasi,
integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi) dalam rangka menciptakan
keharmonisan dalam kegiatan organisasi.
Pelaksanaan atau penerapan (actuating)
Merupakan implementasi dari perencanaan dan
pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan
satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang
masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.
Pengawasan (controlling)
Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut
memberikan hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan
berhasil guna.
Penerapan Fungsi Manajemen dalam Aspek Perusahaan
Pengelolaan fasilitas dan bahan baku
Fasilitas kantor maupun fasilitas produksi sangat diperlukan
perusahaan untuk menunjang keberhasilan usaha. Kelengkapan fasilitas yang
diperlukan perusahaann haruslah dapat menghemat biaya dan menambah efisiensi
dalam menyelesaikan pekerjaan. Fasilitas haruslah dipelihara, karena:
- Akan
memperpanjang umur ekonomis fasilitas tersebut
- Proses
dapat berjalan lancar karena jarang terjadi kemacetan mesin
- Menghindarkan
kemungkinan kerusakan berat/total dari fasilitas produksinya
- Kualitas
produk dapat dipertahankan karena proses produksi selalu terkendali
- Dapat
menekan biaya pemeliharaan fasilitas
- Aliran
bahan baku dapat berjalan normal, maka biaya penyimpanan juga dapat
ditekan.
Perbekalan produksi meliputi semua barang dan bahan-bahan
baku yang dimiliki perusahaan dan digunakan proses produksi. Bahan adalah unsur
yang melekat dan secara langsung terlibat pada produk yang bersangkutan.
Bahan dapat dibedakan atas dua: bahan baku dan bahan
pembantu.
Bahan baku: bahan utama yang diproses atau diolah menjadi
produksi jadi
Bahan baku yang dibutuhkan:
- Bahan
baku untuk proses produksi
- Bahan
baku setengah jadi
Bahan pembantu: bahan yang ditambahkan dan sifatnya hanya
untuk melengkapi.
Bahan pembantu yang dibutuhkan:
- Bahan
pembantu untuk proses produksi
- Bahan
pengemas produk
Tujuan pengendalian persediaan adalah:
- Menjaga
agar barang dagangan jangan sampai kekurangan
- Menjaga
agar perusahaan jangan sampai menghentikan kegiatan usahanya
- Menjaga
agar perusahaan jangan sampai mengecewakan langganannya
- Mengatur
jangan sampai jumlah pengadaan barang dagangan kekurangan atau kelebihan
Kerugian jika persediaan bahan baku terlalu besar:
- Besarnya
biaya penyimpanan yang ditanggung perusahaan
- Besarnya
dana investasi yangb terserap pada persediaan bahan baku dapat menghambat
alokasi dana investasi di bidang lain.
- Resiko
kerusakan lebih tinggi yang dapat merugikan perusahaan yang bersangkutan
bahan baku
- Kerugian
bila penurunan harga bahan baku di pasaran
Kelemahan jika persediaan bahan baku terlalu sedikit:
- Kebutuhan
proses produksi sering kurang
- Menghambat
kelancaran proses produksi dan mengakibatkan ketidakstabilan kualitas dan
kuantitas produk
- Frekuensi
pembelian bahan baku sangat tinggi justru memboroskan dana pengadaannya.
- Jarang
mendapatkan diskon pembelian karena jumlah pembelian selalu kecil
Untuk memperlancar pengadaan bahan baku yang
ideal, wirausahawan dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Membuat
daftar jenis-jenis bahan baku yang dibutuhkan, persyaratannya, dan jumlahnya
- Membuat
jadwal, kapan bahan baku itu dibutuhkan oleh perusahaan.
- Mencari
bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dengan cara penawaran umum
- Melaksanakan
pembelian bahan baku sesuai jadwal dan program perusahaan
- Melaksanakan
penyimpanan bahan baku di dalam gudang milik perusahaan
- Menempatkan
tenaga pelaksana proses produksi
- Menempatkan
tenaga pengawas yang bertangggung jawab terhadap terlaksananya proses
produksi yang sesuai dengan program perusahaan.
Barang dagang dipajang dalam bentuk window display, interior
display, dan eksterior display
Metode penilalaian persediaan bahan baku di
toko/perusahaan
1) Metode FIFO (first in
first out)
Bahan baku yang lebih dulu ada dalam persediaan akan
lebih dahulu digunakan dalam proses produksi secara urut. Apabila sejumlah unit
bahan dengan harga beli tertentu sudah habis digunakan atau dijual, maka
penggunaan/penjualan bahan berikutnya harganya akan didasarkan pada harga beli
berikutnya.
2) Metode LIFO (last in first
out)
Bahan yang terakhir dalam persediaan, justru akan lebih
dahulu digunakan dalam proses produksi/lebih dahulu dikeluarkan.
Mendeteksi barang dagangan:
- Buku
pembelian: buku pembelian tunai, pembelian kredit, dan buku persediaan
barang
- Buku
penjualan: buku penjualan tunai dan kredit
- Perlengkapan
lainnya: buku voucher untuk mencatat pembayaran hutang, faktur penjualan
dan nota, materai, kuitansi, dan surat jalan/pengantar barang
- Keamanan
barang: a) check point/label elektronik, alat pengaman barang, b) kamera,
alat pengaman, c) cermin yang dipasang di berbagai sudut toko/perusahaan.
- Tanggung
jawab: petugas/karyawan/staf pimpinan toko memegang peranan penting
Mengelola Sumber Daya Manusia
Prinsip pengelolaan sumber daya manusia:
- Tenaga
kerja dikelola bukan sebagai biaya tetapi sebagai asset atau kekayaan
perusahaan yang utama
- Tenaga
kerja sebagai individu yang memiliki integritas dan keinginan untuk
berbakti pada perusahaan dan masyarakat lingkungannya.
- Tenaga
kerja dikelola dalam rangka peningkatan kompetensi dan komitmennya pada
pekerjaan dan pada perusahaannya.
- Tenaga
kerja dikelola dengan orientasi pada pencapaian hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan.
- Tenaga
kerja dikelola dengan fokus peningkatan kerjasama sebagai suatu tim kerja
untuk mencapai kepentingan bersama.
- Tenaga
kerja dikelola dalam rangka penciptaan dan atau peningkatan jaringan kerja
(networking)
Langkah-langkah pengelolaan SDM yang bekerja di dalam
perusahaan:
- Menentukan
kebutuhan pegawai/karyawan dan tujuan yang akan dicapai perusahaan
- Mengadakan
observasi dan penelitian tentanng SDM
- Menyelesaikan
masalah-masalah SDM di dalam perusahaan dengan menetapkan metode yang
diperkirakan ada frelevansinya dengan kperluan pengelolaan SDM yang
berkualitas di dalam perusahaan
- Berdasarkan
hasil pemilihan dan hasil percobaan terhadap SDM sebagai pegawai/ karyawan
di dalam perusahaan, akan ditemukan metode-metode atau alternatif
penyelesaian pengelolaan SDM yang berkualita sebagai tenaga kerja di dalam
perusahaan
- Metode-metode
yang telah dipilih dan diuji, terus dievaluasi berdasarkna hasil
pengalaman wirausaha di dalam mengelola SDm di perusahaannya.
- Akhirnya,
wirausaha melaksanakan metode pengelolaan SDM yang sudah ditentukan dengan
menetapkan pelaksana-pelaksana atau petugas yang ada di perusahaan.
Tahapan-tahapan dalam membuat pengelolaan SDM meliputi:
ramalan, sasaran, kebijaksanaan, program, faktor waktu, prosedur kerja, dan
anggaran biaya.
Maksud dan tujuan pengelolaan SDM:
- Mendapatkan
pegawai/karyawan dan membinanya dalam rangka mendayagunakan SDm yang
berkualitas didalam melaksanakan pekerjaannya
- Meningkatkan
kreativitas, inovatif, prestatif, dan keterampilan kerja pegawai/karyawan
di dalam perusahaan milik wirausaha
- Menciptakan
suasana dan hubungan kerja yang lebih baik, harmonis, dan serasi di antara
para pegawai/karyawan, baik secara vertikal maupun horizontal
Pengembangan pengelolaan SDM dapat dilakukan dengan
memberikan pelatihan / pendidikan kepada karyawan agar mereka memperoleh
kemampuan, ketrampilan, dan keahlian di dalam melaksanakan pekerjaan.
Peranan pengelolaan SDM:
- Pelaksana
proses pengembangan usaha/bisnis
- Kunci
maju mundurnya kegiatan usaha/bisnis
- SDM
yang produktif, inovatif, dan prestatif
- Perencana
dan pengatur organisasi di dalam perusahaan milik wirausaha
- Modal
dasar pengembangan usaha atau bisnis
- Dinamisator
pengembangan dan kemajuan usaha atau bisnis
- Pengendali
proses produksi yang efektif dan efisien
- Penggerak
manajemen usaha/bisnis
- Adminstrator
kepegawaian di dalam perusahaan milik wirausaha
- Generator
ketenagakerjaan di dalam perusahaan milik wirausaha
Tujuan penilaian SDM yang berkualitas:
- Pertimbangan
untuk tambahan gaji/upah/bonus
- Menilai
aktivitas, kreativitas dan inovatif pegawai/karyawan dalam melaksanakan
tugas
- Menilai
kemampuan, kecakapan dan keterampilan pegawai/karyawan dalam melaksanakan
tugas
- Pertimbangan
untuk promosi pegawai/karyawan perusahaan
Parameter penilaian dan pengelolaan SDM:
- Kejujuran
pegawai
- Tanggung
jawab dalam bekerja
- Keandalan
dan kemahiran
- Kualitas
pekerjaan
- Inisiatif,
inovatif, dan presentatif
- Pemanfaatan
waktu dalam bekerja
- Sikap
pegawai terhadap perusahaan
- Pengetahuan
pegawai terhadap perusahaan
- Kerjasama
pegawai di dalam perusahaan
- Kehadiran
dan kerajinan pegawai bekerja di dalam perusahaan
Pelaksanaan Pengelolaan SDM:
1) Latihan dan Pendidikan
Macam-macam latihan dan pendidikan:
- Latihan
industri (industrion training): bertujuan membantu pegawai/karywan dalam
menyelesaikan pekerjaannya secara efektif dan efisien.
- Latihan
tugas (job training): bertujuan memberikan instruksi kepada
pegawai/karyawan guna melaksanakan tugas-tugas tertentu di dalam
perusahaan
- Latihan
supervisor (supervisor training): bertujuan untuk melatih pegawai/karyawan
tentang bagaimana memeriksa dan mengawasi kegiatan pekerjaan dalam
perusahaan
- Latihan
manajemen (management training): bertujuan untuk melatih pegawai/karyawan
yang memangku suatu jabatan tertentu di dalam perusahaannya, misalnya
untuk menjadi sekretaris atau akuntan
- Latihan
pengembangan pimpinan (executive development): bertujuan untuk
pengembangan pimpinan/manajer perusahaan milik wirausaha agar mereka
memperoleh kemampuan memimpin anak buanhnya dalam rangka pengembangan
usaha
2) Mutasi
Adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan
karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau
sejajar.
Tujuan mutasi:
- Meningkatkan
produktivitas kerja
- Mendayagunakan
pegawai
- Mengembangkan
kecakapan dan keterampilan pegawai
- Menin
gkatkan tenaga kerja ahli pada unit-unit yang membutuhkan dalam
perusahaan\
- Mengisi
jabatan-jabatan yang belum terisi dalam perusahaan
Alasan perlu adanya mutasi:
- Menempatkan
pegawai/karyawan yang tepat pada jabatan tertentu
- Meningkatkan
prestasi kerja
- Menanamkan
rasa senang dalam melaksanakan tugas/bekerja
- Menimbulkan
rasa puas dalam bekerja
- Meningkatkan
ilmu pengetahuan dan kecakapan pegawai
- Menghilangkan
rasa jenuh atau bosan dalam bekerja
3) Promosi
Adalah: kenaikan jabatan yang lebih tinggi, baik kekuasaan
maupun tanggungjawab seorang pegawai/karyawan dalam suatu struktur
organisasi di perusahaan
Tujuan diadakannya promosi:
- Dapat
meningkatkan semangat kerja
- Merupakan
suatu penghargaan terhadap pegawai/karyawan yang cukup membanggakan
- Dapat
menjamin stabilitas kepegawaian di dalam perusahaan
- Menanamkan
rasa kepuasan di dalam bekerja
- Meningkatkan
produktivitas
- Menambah
harga diri yang kuat pada waktu bekerja
- Dapat
meningkatkan kegairahan didalam bekerja
- Adanya
motivasi ke arah prestasi para pegawai/karyawan
Manfaat evaluasi SDM melalui promosi sbb:
- Alat
motivasi SDM
- Alat
memperbaiki kesalahan pada waktu bekerja
- Alat
untuk meningkatkan SDM dalam hal kecakapan, keterampilan, dan
kemampuannya dalam bekerja
Mengelola proses produksi
Proses produksi adalah suatu kegiatan yang
mengkombinasikan faktor-faktor produksi (man, money, material, method) untuk
menghasilkan suatu produk.
Karakterisitik proses produksi:
=Dilihat dari proses produksi=
- Produksi
langsung, meliputi:
- Produksi
primer: produksi dari alam langsung, ex: perikanan, pertambangan, dsb.
- Produksi
sekunder: proses produksi yang memberikan nilai lebih dari barang yang
sudah ada, ex: kayu untuk membangun rumah, jembatan,dsb.
- Produksi
tidak langsung, yaitu; proses produksi yang hanya memberikan hasil dari
keahlian atau produk dalam bentuk jasa, ex; kesehatan oleh dokter,
perbaikan kendaraan oleh montir,dsb.
=Dilihat dari sifat proses produksi=
- Proses
ekstraktif, yaitu proses produksi dengan mengambil langsung dari alam
- Proses
analitik, yaitu proses produksi yang berupa kegiatan memisahkan suatu
barang menjadi bermacam-macam barang yang hampir menyerupai bentuk
aslinya.
- Proses
fabrikasi, yaitu proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk
produk baru
- Proses
sintetik, yaitu proses mengkombinasikan beberapa bahan ke dalam satu
bentuk produk, atau sering disebut proses perakitan.
=Dilihat dari jangka waktu produksi=
- Proses
terus menerus, yaitu proses produksi yang menggunakan fasilitas-fasilitas
produksi untuk mengahasilkan produk yang dilakukan secara terus menerus
tanpa terpengaruh oleh musim atau cuaca dan waktu. Sifat produknya
beberapa jenis dan diproduksi dalam skala besar.
- Proses
secara terputus-putus, yaitu proses produksi yang kegiatan produksinya
berjalan tidak setiap saat, tetapi tergantung beberapa hal, misalkan
produksi berdasarkan pesanan, prosukdi berdasarkan musim tertentu,dsb.
Sebelum melakukan kegiatan produksi, terlebih dahulu harus
membuat rencana prosuk dan produksinya, terkait denngan persoalan mendasar yang
harus dijawab, yaitu:
1) What, barang
apa yang akan dihasilkan?
2) How, bagaimana
cara produksinya dan
3) How much,
berapa banyak yang akan dihasilkan
Perbedaan perencanaan produk dan perencanaan produksi:
Aspek
|
Perencanaan produk
|
Perencanaan produksi
|
Sasaran
|
Rencana tentang apa (what) dan berapa banyak (how much)
yang dapat diproduksi perusahaan.
|
Rencana tentang apa dan berapa banyak yang akan diproduksi
perusahaan untuk waktu/proses produksi tertentu.
|
Waktu
|
Jangka waktu penggunaan bersifat jangka panjang.
|
Jangka waktu biasanya untuk satu tahun berjalan, dan
biasanya ada perubahan tiap bulan.
|
Manfaat
|
Berguna untuk menyusun layout pabrik, lingkungan kerja
serta perekrutan tenaga kerja.
|
Berguna antara lain untuk menyusun schedule produksi,
menghitung kebutuhan bahan utama dan bahan penolong, dan upah tenaga kerja.
|
Sebelum menetapkan langkah-langkah perencanaan produksi,
setiap perusahaan harus mempertimbnagkan hal-hal berikut:
- Jumlah
kebutuhan produksi per produk untuk jangka waktu tertentu
- Kebijakan
persediaan terhadap jumlah persediaan bahan baku/penolong, bahan setengah
jadi dan bahan jadi.
- Kebijakan
kapasitas mesin/ kapasitas produksi.
- Tersedianya
fasilitas produksi yang memadai.
- Tersedianya
bahan baklu, bahan penolong dna tenaga kerja.
- Jumlah
produksi yang ekonomis.
- Jadwal
produksi dalam satu periode anggaran tertentu.
- Skala
produksi dan karakteristik proses produksi.
- Dana
lain-lain, termasuk dampak dari lamanya proses produksi.
Aspek produksi lain yang harus diperhatikan:
- Lokasi
produksi, yang paling efisien dan strategis baik bagi perusahaan/wirausaha
dan konsumen/pelanggan
- Volume
operasi, prediksi kebutuhan pasar akan produk yang dihasilkan.
- Mesin
dan peralattan, yang sesuai dengan kemajuan teknologi produksi saat ini,
dimana kapasitas produksi disesuaikan dengan luas produksi (tidak over
kapasitas)
- Bahan
baku dan bahan penolong dalam jumlah yang cukup.
- Tenaga
kerja, seimbang dengan tingkat produksi.
- Tata
letak/layout, harus tepat sehingga mengurangi kesalahan selama proses
produksi berlangsung.
Sistem pengendalian produksi:
- Pengendalian
proses produksi, menetapkan jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi
pada periode mendatang, teknik penyelesesaian proses produksi, waktu
dimulainya proses produksi, dan waktu penyelesaian proses produksi.
- Pengendalian
bahan baku, kecukupan bahan baku untuk kelancaran kegiatan proses
produksi, tidak boleh kosong, sangat sedikit atau terlalu banyak.
- Pengendalian
tenaga kerja, keseimbangan antara pekerja dengan kebutuhan proses
produksi, baik dari segi jumlah, waktu kerja dan keahliannya.
- Pengendalian
biaya produksi, dengan menggunakan acuan BEP dan biaya yang relevan,
sehingga tidak ada over cost.
- Pengendalian
kualitas produk, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
- Pengendalian
pemeliharaan, mengacu pada sarana, prasaran dan fasilitas proses produksi
yang baik dan teratur demi kelancaran proses produksi.
Pengendalian mutu produk
Unsur-unsur yang harus tersedia dalam pengendalian mutu
produk, yaitu petugas pengawas produk, alat-alat standar untuk mengukur mutu
produk, tempat-tempat produk yang perlu diawasi dan batas penyimpanan produk.
Tujuan pengendalian produk:
- Pengawasan
terhadap bahan-bahan yang masuk ke pabrik
- Pengawasan
terhadap tingkat kegiatan proses produksi
- Pengawasan
terhadap produk yang sudah selesai sebelum dipasarkan
- Tes-tes
produk dari konsumen
- Penyelidikan
sebab-sebab kesalahan yang timbul selama proses produksi
Mengelola keuangan
Hal-hal yang wajib dipertimbangkan dalam mengelola keuangan:
- Membuat
pembukuan yang teratur dan tertib, mencatat semua yang masuk dan keluar
dengan rincian yang jelas tentang jumlah, asalnya, tujuannya, tanggalnya
dan keterangan lainnya.
- Memeriksa
keabsahan semua bukti pembayaran
- Memeriksa
harta pribadi dan keuangan perusahaan
- Menentukan
gaji para tenaga kerja, termasuk pemilik sendiri
- Membuat
anggaran untuk tepat aspek keuangan dan membandingkan realisasinya
- Menggunakan
jasa bank dengan sebaik-baiknya.
Pengelolaan keuangan yang baik dengan penyelenggaraan
administrasi yang tertib, akan memberikan informasi:
- Jumlah
laba yang diperoleh
- Posisi
harta, utang dan modal perusahaan
- Kegiatan
perusahaan seperti penjualan, pemasaran, utang, piutang, persediaan barang
dagangan.
- Laporan
pajak, laporan penghasilan,dsb.
Aspek-aspek pengelolaan keuangan:
1) Mengelola modal kerja
Modal kerja adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan penghasilan langsung (current income) sesuai dengan tujuan
didirikannya perusahaan pada suatu periode tertentu.
2) Mengelola piutang
Biasanya memberikan piutang jauh lebih mudah daripada
penagihannya, oleh karena itu perusahaan harus pandai dalam membuat kebijakan
agar piutang cepat terbayar. Misalnya, jika saat belum melunasi
piutang-piutangnya maka pelanggan tidak dapat diberi piutang lagi.
3) Mengelola kas
Setiap perusahaan selalu membutuhkan uang tunai (kas) untuk
menjalankan usahanya. Kas tersebut digunakan untuk membiayai operasional
sehari-hari seperti pembelian bahan baku, upah pegawai, pembayaran utang.
Komponen-komponen yang perlu dipertimbangkan dalam
pengelolaan keuangan:
- Kebutuhan
dana, yaitu keseluruhan kebutuhan dana yang harus dipenuhi guna mendukung
kelancaran kegiatan usaha, misalkan dana untuk aktiva tetap, modal kerja,
pembiayaan awal,dsb.
- Sumber
dana, dari mana dana itu diperoleh juga harus diperhatikan. Hal ini untuk
menjaga agar kondisi neraca tetap dalam keadaan sehat, yaitu perbandingan
antara kewajiban dengan modal yang tidak terlalu jauh. Sumber dana dapat
diperoleh dari sumber internal dan eksternal.
- Proyeksi
neraca, perlu dperhatikan bagaimana kondisi keuangan perusahaan, hal ini
untuk mengetahui kekayaan perusahaan dan kondisi keuuangan yang lain
yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan usaha secara keseluruhan,
misalnya kondisi saldo aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban jangka
pendek, dan jangka panjang, kekayaan bersih dsb.
- Proyeksi
laba rugi, sangat penting dalam memperkirakan kondisi laba rugi perusahaan
pada masa yang akan datang. Kompenen dalam proyeksi ini meliputi proyeksi
penjualan, proyeksi biaya, proyeksi keuntungan, dsb.
- Proyeksi
arus kas, meliputi arus kas masuk, kondisi arus kas keluar dan kondisi
arus kas masuk bersih dalam satu periode produksi atau usaha.
Langkah-langkah pengelolaan keuangan usaha:
- Menetapkan
tujuan pengelolaan keuangan usaha
- Menetapkan
tingkat dan target efisiensi usaha
- Mengembangkan
pengelolaan keuangan usaha secara menyeluruh untuk memberikan peta peluang
usaha pada masa mendatang
- Mengevaluasi
fakta dan data angka keuangan usaha
- Mengevaluasi
strategi kemajuan dan pengembangan pengelolaan keuangan usaha
- Memeriksa
kebenaran pengelolaan keuangan usaha dan merevisi jika ada kesalahan dan
peyimpangan
- Mendokumenatasikan
data-data dan fakta pengelolaan keuangan usaha
Mengelola administrasi
Merupakan kegiatan bersama yang terdapat disetiap
perusahaan. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu dicatat harus ditelusuri semua
kegiatan usaha, kemudian dikelompokkan menurut jenis kegiatannya.
Kategori pengelolaan administrasi
Administrasi pengelolaan persediaan
|
|
Administrasi pembukuan
|
|
Sistem pembukuan dan administrasi perkantoran
|
|
Sistem penunjang produksi
|
|
Administrasi pembukaan usaha
Sistem pembukuan ada dua metode:
1) System
cash basis (dasar tunai)
Yaitu sistem pembukuan yang mendasarkan pada transaksi tunai
dan kas untuk menentukan pengakuan pendapatan, beban, atau biaya.
Penhasilan neto dihitung dari jumlah penerimaan kas dari
penghasilan bruto dikurangi dengan jumlah pengeluaran kas untuk beban. Sistem
akuntasi ini pembukuannya sangat sederhana dan banyak digunakan oleh para
pengusaha kecil yang memiliki transaksi tidak terlalu banyak dan kompleks.
2) System accrual
basis (dasar himpun)
Yaitu sistem pembukuan yang mendasarkan pada pengakuan
pendapatan dan beban atau biaya sesuai periode atau tahun, artinya untuk
menentukan laba usaha dengan cara menghitung semua pendapatan pada periode
tertentu dikurangi dengan semua beban atau biaya pada periode yang
bersangkutan.
Dalam sistem pembukuan ini semua prosedur dan teknik
akuntansi dilaksanakan secara lengkap berdasarkan prinsip dan prosedur
akuntansi.
Memasarkan produk
Pemasaran adalah serangkaian kegiatana
manusia yang ditujukan untuk memperlancar serta menyempurnakan pertukaran
(Philip Kotler)
Pentingnya pemasaran produk:
- Menganalisis
situasi lingkungan dan peluang pasar
- Menetapkan
strategi pemasaran produk/jasa
- Mengembangkan
sasaran pemasaran produk/jasa
- Menciptakan
taktik/tindakan pelaksanaan pemasaran produk.
Tujuan pemasaran produk:
- Membawa
kearah peningkatan koordinasi dalam pemasaran produk
- Menetapkan
standar prestasi untuk mengukur hasil pemasaran produk
- Memberikan
dasar yang logis untuk pengambilan keputusan dalam pemasaran produk.
- Meningkatkan
kemampuan untuk menhadapi perubahan-perubahan dalam pemasaran produk.
- Memberikan
pendekatan yang teratur bagi usaha, a.l:
- Pengendalian
di dalam usaha-usaha kegiatan pemasaran produk
- Menjamin
keserasian antara bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan
- Menyelaraskan
kegiatan pemasaran produk
- Menggunakan
cara-cara berusaha dalam bidang pemasaran produk secara optimal.
Strategi pemasaran produk:
Salah satu strategi pemasaran produk adalah marketing mix,
yaitu kombinasi empat variabel yang terdiri dari produk, tempat, harga,
promosi.
- Strategi
produk, mencakup masalah bentuk penawaran secara fisik, merk, pembungkus,
garansi, dan servis setelah penjualan.
Dapat dilakukan dengan cara:
- Penetrasi
pasar, strategi pemasaran untuk tetap bertahan pada produk semula, tetapi
penjualannya diperbanyak
- Pengembangan
produk, melakukan pembaharuan produk/memproduksi produk baru, akan tetapi
dipasarkan pada pasar yang sama.
- Perluasan
pasar, produk yang sama tetapi pasarnya diperluas.
- Diversifikasi,
dengan cara membuat produk baru dan pasar baru.
- Place
(tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat
produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.
Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations,
inventory, and transport.
- Strategi
harga, mencakup pertimbangan biaya,keuntungan, praktik persaingan, dan
perubahan keinginan pasar.
- Strategi
promosi, mencakup periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan
publisitas.
Teknik pemasaran produk:
- Pemasaran
langsung, langsung dari produsen ke konsumen, ex; produk kerajinan rumah
tangga dan produk home industri.
- Pemasaran
tidak langsung, pemasaran melalui perantara, ex; agen, pedagang besar,
pedagang kecil, pedagang eceran, baru ke tangan konsumen.
- Pemasaran
semi langsung, hanya menggunakan satu perantara, yaitu menggunakan saluran
pedagang eceran.
Ruang lingkup riset pemasaran:
Riset pasar
- Mengukur
potensi pasar
- Menganalisis
pasar
- Menyelidiki
karakteristik pasar
- Menganalisis
besarnya penjualan
- Memperkirakan
besarnya permintaan akan produk baru
- Penelitian
potensi dari tiap-tiap daerah penjualan.
Riset barang
- Meneliti
barang-barang saingan
- Menyelidiki
barang-barang yang ada
- Meneliti
desain dan karakteristik pembungkusan
- Menyelidiki
product mix
- Mengadakan
penilaian dan pengujian pasar terhadap barang baru.
Riset penjualan
- Penetapan
dan kemungkinan perubahan daerah penjualan
- Penelitian
metode-metode penjualan yang ada
- Membuat
ramalan penjualan
- Menganalisis
kegiatan para penjual beserta kompensasinya
- Meneliti
saluran distribusi.
Riset ekonomi perusahaan
- Melakukan
peramalan jangka pendek dan jangka panjang
- Menyelidiki
perkembangan perusahaan
- Menyelidiki
kebijaksanaan gudang dan lokasi pabrik
- Menyelidiki
ekspor dan kegiatan internasional
- Menyelidiki
kegiatan karyawan perusahaan.
Pelaksanaan pemasaran produk:
Pedagang eceran
Ukuran penentuan keberhasilan wirausaha sebagai pengelola usaha di bidang pembuatan produk, yaitu produknya dapat dijual, laku, meningkatkan pemasaran, dan mendapatkan keuntungan.
Ukuran penentuan keberhasilan wirausaha sebagai pengelola usaha di bidang pembuatan produk, yaitu produknya dapat dijual, laku, meningkatkan pemasaran, dan mendapatkan keuntungan.
Usaha jasa
- Menyebarkan
pamflet untuk memberi informasi tentang jasa yang ditawarkan
- Memasang
papan merk yang mencolok, menarik, dan dapat dibaca dari kejauhan.
- Memasang
lampu yang terang dan berwarna-warni
- Melayani
konsumen dengan menyenangkan
- Mengadakan
demonstrasi dengan cara pembuatan bidang usaha jasa
- Memberi
hadiah khusus bagi pembeli
- Mengirimkan
kartu lebaran/tahun baru kepada para pelanggan yang diketahui alamatnya.
- Memberi
potongan harga khusus bagi pelanggannya
Usaha pembuatan produk
- Membuat
produk yang berkualitas, bermanfaat,dan disenangi oleh pelanggan
- Menentukan
siapa saja, berapa jumlah dan dimana calon pembeli produk
- Menyelidiki
bagaimana perkembangan dan pergeseran selera/minat konsumen terhadap
produk
- Menyelidiki
siapa dan berapa serta dimana pesaing dan calon pesaing, dan apa kelebihan
dan kelemahan pesaing di usaha yang sama
- Mengetahui
kemampuan perusahaan, apakah mengikuti perkembangan teknologi atau tidak
dan kemampuan karyawan dalam produksi
- Mengetahui
perkembangan proses pembuatan produk
- Menyelidiki
bagaimana pembungkusan produk selama ini, apaka sudah aman, menarik dan
harganya relatif ringan.
- Menyelidiki
bagaimana kerja sama antara perusahaan dan penyalur selama ini, apakah
lancar atau tidak.
Bentuk lain strategi pemasaran, a.l:
- Metode
pusat pengaruh, yaitu menggunakan orang yang berpengaruh seperti pejabat
pemerintahan atau ketua organisasi profesi, yang menjadi pusat pengaruh
yang dapat dimanfaatkan oleh wiraniaga dalam menjual produk dan jasa.
- Metode
spotter (hubungan antar teman), yaitu menggunakan orang yang dikenal
sebagai teman dan menjadikan mereka sebagai sumber informasi, meskipun
bukan sebagai pusat pengaruh
- Metode
mata rantai, merupakan petunjuk dari pembeli yang puas dengan produk atau
jasa yang dibeli dari suatu perusahaan melalui pelayanan wiraniaga.
- Metode
observasi, yaitu memperoleh prospek melalui observasi, misalnya dengan
melakukan pengamatan pada surat kabar lokal.
sumber:
https://lova241smk.wordpress.com/
Komentar